Rabu, 17 September 2014

RENUNGAN PAGI SEORANG GURU

Siang ini suasana di lobi sekolah agak lengang, siswa semua pada sibuk makan siang dan sholat, seorang guru bertanya pada siswa yang menghampirinya " Mau ke mana, nak? Siswa ini diiringi oleh empat orang teman lainnya, cuma gaya anak yang satu ini gayanya agak berbeda dari teman nya yg berempat tadi.. siang hari yg begitu panas terik dia pakai jaket yang masih belum dikancing terlihat seragam sekolahnya yg kusut dan kesannnya tidak diseterika, rambut kusut keriting panjang, mata merah kuku hitam dan panjangnya hampir 2,5 cm kesepuluh jarinya.? Seorang guru yang kebetulan lewat dekat guru piket ikutan nimbrung di situ dan menanya identitas anak tersebut, orang tua dan pekerjaannnya dan jumlah dia bersaudara.. karena guru piket sulit melepas siswa tadi yang pengakuannnya dia sakit dan sesak napas dari pagi tadi..Dan si guru piket ingin agar orang tuanya jemput dan siswa itu tidak diizinkan pulang dengan mengendarai motor sendiri, ternyata orang tuanya di luar kota.. lagi urusan dinas dan orang tuanya satu lagi lagi sibuk ngajar  dan dia hanya dua bersaudara dan satu adik perempuannnya masih di SMP. Akhirnya dgn berat hati si guru piket dan sejawatnya mengizinkan siswa ini pulang dgn seabrek nasehat agar hati2 bawa motor krn si siswa sedang sakit.., dan sejawat piket itu pun ikut membantu memotongkan kuku siswa tersebut... cerita2 dilobi sesama guru piket dan beberapa sejawatnya... kasihan sekali siswa ini.. sudah kelas XI blum biasa mengurus diri sendiri... orang tua keduanya sibuk... kesannnya juga nggak punya perhatian pada anak... bahkan anak itupun mengaku .. klu kalau orang tua pulang ... jgn diganggu karena udah capek... dan masih banyak pekerjaan kantor yang belum selesai.. yang harus .. disiapkan buat besoknya... Siswa kelas XI umumnya adalah siswa yg sedang mencari identitas diri mereka umumnya butuh orang yg bisa diajak untuk bicara dan bertukar pikiran.. dan umumnya mereka sangat senang.. jika teman bicara mereka itu adalah orang tua mereka sendiri.. apalagi kalau mereka melihat sosok ortu mereka adalah orang sukses di tengah masyarakat.. tapi... itulah kehidupan dunia nyata "SEKARANG" yang sebenar-benarnya.. bahwa kesuksesan orang tua ,.. sangat sulit untuk bisa menetes pada anak.. Cerita miris yang menyedihkan ..." Kapankah pendidikan karakter ini akan dapat " TERWUJUD?". ini hanya sekelumit cerita  ... dari satu keluarga sukses yang anaknya diambang kehancuran.. karakter terbentuk sendiri di lingkungan..   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar